Sel darah merah adalah salah satu jenis sel darah yang beredar dan mengalir di dalam tubuh manusia. Tulisan kita kali ini membahas tentang sel darah merah pada manusia. Sel darah eritrosit ini beredar di dalam tubuh manusia semenjak lahir, dan mengalami proses pembentukan dan penghancuran sel tua terus-menerus. Pembentukan sel darah merah baru membutuhkan nutrisi untuk menyempurnakan sel baru yang tercipta.
Sel darah merah ini beredar mengalir di seluruh pembuluh darah manusia untuk menjalankan fungsinya. Sel darah merah atau Eritrosit yang beredar dalam darah tepi tidak lagi mengandung inti dan dapat hidup selama 100 hari – 120 hari.
Morfologi Normal
Dalam mengevaluasi morfologi sel darah merah (eritrosit), ada 4 hal yang perlu diperhatikan:
- Bentuknya (“shape“)
- Ukurannya (“Size“)
- Warnanya (“Staining“)
- Struktur Intrasel (“Structure“)
Eritrosit yang normal kelihatan bundar dengan diameter 6,0 – 8,0 µm. Dari samping, eritrosit kelihatan berbentuk seperti cakram dengan kedua permukaannya cekung (“biconcave disc“). Bentuk normal dari eritrosit ini disebut juga “discocyte“.
Bentuk bikonkaf ini menyebabkan hemoglobin terkumpul lebih banyak di bagian tepi sel. Oleh sebab itu, bagian tepi eritrosit kelihatan lebih merah (oksifilik) daripada bagian sentralnya. Bagian sentral yang kelihatan lebih pucat disebut akromia sentral, yang luasnya antara 1/3 – 1/2 kali diameter sel darah merah.
Pada orang yang sehat, tidak seluruh sel akan tampak bundar. Sebagian kecil (kira-kira 10%) dari populasi sel mungkin kelihatan lonjong atau berbentuk ellips. Disamping itu, dalam jumlah yang sangat kecil (kurang dari 0,1%) eritrosit bisa terlihat dengan kontur yang tidak teratur atau sebagai fragmen.
Warna sel eritrosit normal disebut normokrom. Bentuk dan ukuran normal disebut normosit.
Fungsi Sel Darah Merah
Sel darah merah (Red Blood Cell – RBC) berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berguna dalam pertukaran gas yang diperlukan oleh tubuh manusia. Selain itu, sel darah merah berfungsi juga mengangkut nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk digunakan ataupun dibuang melalui saluran pembuangan di dalam tubuh manusia.
Untuk memenuhi fungsi ini, sel eritrosit bersifat lentur dan bikonkaf (berbentuk seperti cakram). Proses metabolisme sel darah merah melalui proses yang panjang untuk kebutuhan energi tubuh manusia. Penghancuran sel tua dari eritrosit terjadi setelah umur sel sekitar 120 hari sejak sel diciptakan. Kebutuhan nutrisi yang buruk juga mempengaruhi pembentukan sel darah merah baru. Oleh karena itu, tubuh manusia membutuhkan nutrisi yang benar untuk pembentukan sel darah sehingga sel darah dapat menjalankan fungsinya.