Mikroskop merupakan alat yang sangat vital bagi laboratorium, baik laboratorium mikrobiologi, biologi, klinik, forensik, kimia, dan sebagainya.
Alat ini terutama digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil (mikroskopik) yang tidak terlihat oleh mata manusia. Misalnya untuk melihat struktur sel, jaringan, bentuk hablur, dan sebagainya.
Mikroskop yang baik memberikan serta menaikkan perbesaran ukuran benda yang dilihat, sekaligus mempertajam pemisahan dua benda yang berdekatan letaknya (meningkatkan kejernihan/memperjelas gambar)
Ukuran benda yang dilihat (bayangan retina) tergantung pada sudut penglihatan dari benda tersebut ke lensa mata. Jika sudut penglihatan membesar akan menaikkan perbesaran.
Pemisahan penglihatan mata adalah kemampuan untuk membedakan dua buah titik atau garis yang sangat dekat. Mata manusia tidak mampu untuk melihat pemisahan titik yang berjarak kurang dari 0,1 mm, sehingga kedua titik tersebut terlihat sebagai satu titik, sebab kedua bayangan jatuh pada sel retina yang sama.
Perbesaran dan pemisahan dapat ditingkatkan dengan menggunakan lensa tangan (lup) atau lensa tunggal, yang akan memperbesar obyek 20 kali ukuran yang sebenarnya; sehingga mata melihat bayangan sebenarnya dengan ukuran yang lebih besar dan lebih jelas.
Mikroskop memiliki dua buah sistem lensa yang tersusun sedemikian rupa sehingga mampu memperbesar obyek hingga 1000 kali dari ukuran yang sebenarnya. Sistem lensa obyektif (lensa yang dekat pada obyek) menghasilkan perbesaran bayangan, dan sistem lensa okuler (lensa dekat mata) memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif.