Petunjuk Medical Laboratorium Secara Umum

Pengetahuan medical equipment atau instrumentasi adalah salah satu bagian dari “Cara berlaboratorium yang baik” (Good Laboratory Practices), yang mutlak harus diketahui dan dilakukan dengan baik dan benar. Petunjuk Medical Laboratorium ini diterapkan agar instrumentasi yang tersedia dapat digunakan untuk medical personnel atau tenaga kesehatan bekerja dengan baik dan benar.

Pengetahuan dapat diperoleh dengan cara mempelajari secara teoritis, pengenalan dan peragaan alat atau praktek menggunakan alat yang bersangkutan. Dengan demikian, akan diperoleh pengetahuan tentang: pengenalan secara umum, prinsip kerja atau teori dasar, cara penggunaannya, mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, cara perawatan dan perbaikan alat.

Kerapian, Kebersihan, Keamanan dan Keselamatan Kerja

Seorang medical personnel, khususnya tenaga laboratorium bekerja dengan disiplin, bertanggung jawab serta mempunyai dedikasi tinggi. Selalu memiliki semangat tinggi untuk bekerja dan menambah pengetahuan. Dengan demikian, tenaga kesehatan dapat bekerja dengan rapi, bersih, aman dan menjaga keselamatan bekerja bagi diri sendiri, orang lain serta lingkungan sekitar.

Perencanaan dan Efisiensi

Seorang medical personnel, khususnya tenaga laboratorium harus mampu membuat perencanaan pekerjaan. Perencanaan pekerjaan ini membantu mereka sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, efisien, tepat, teliti secara benar.

Kesalahan Bekerja

Petunjuk medical laboratorium membantu tenaga kesehatan khususnya tenaga laboratorium sehingga dapat bekerja dengan teliti dan benar. Berikut ini adalah beberapa kesalahan bekerja yang perlu kita ketahui dalam melaksanakan pekerjaan kita:

  1. Human Errors atau Kesalahan Tenaga Laboratorium Sendiri
    • Kurangnya pengetahuan tentang prosedur pekerjaan tetap
    • Bekerja tidak mengikuti tata tertib cara bekerja yang baik di laboratorium, atau tidak mengikuti petunjuk operasional atau petunjuk khusus
    • Bekerja menggunakan metode yang salah atau tidak mengikuti metoda atau prosedur kerja dengan tertib
    • Kesalahan menggunakan pereaksi atau peralatan
    • Kesalahan pembacaan atau perhitungan, menyimpulkan hasil, dan sebagainya
  2. Instrumental Errors atau Kesalahan Alat
    • Alat bekerja tidak stabil atau alat tidak berfungsi dengan normal atau alat bekerja tidak baik
    • Alat bekerja tidak teliti, tidak tepat dan tidak peka
  3. Additive Errors atau Kesalahan Tambahan
  4. Errors Method atau Kesalahan Metoda

Tenaga kesehatan khususnya tenaga laboratorium dapat mengetahui dan mengenal kesalahan-kesalahan tersebut apabila memiliki pengetahuan tentang bekerja di laboratorium yang baik. Sehingga untuk mengurangi kesalahan-kesalahan tersebut, Anda dapat melakukan hal berikut:

  • Melakukan perawatan alat dengan baik, melakukan kalibrasi secara rutin terhadap alat dan melakukan koreksi.
  • Melakukan percobaan blangko percobaan / penetapan
  • Pengujian berulang-ulang (lebih dari dua kali) sehingga dapat diketahui standar deviasinya
  • Menggunakan kontrol terhadap baku pembanding
  • Melaksanakan penetapan dengan metode lain
  • Melaksanakan penetapan dengan menggunakan cara penambahan standar (Internal Standar)
  • Pengenceran isotopik (terutama untuk penetapan senyawa radio aktif)

Setiap laboratorium pengujian rutin atau riset memiliki sarana yang berbeda sesuai dengan tugas dan fungsi dari laboratorium itu sendiri. Misalnya, laboratorium yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan, yaitu: laboratorium air, obat, perbekalan farmasi (kosmetik, alat kesehatan, obat tradisional), makanan-minuman, mikrobiologi, mikologi, parasitologi, lab. klinik, patologi, histologi, biofarmasi, vaksin, toksikologi, farmakologi, forensik, dan sebagainya.

Baik laboratorium pemerintah maupun swasta memerlukan seorang tenaga laboratorium yang memiliki pengetahuan, keterampilan analisis dan instrumentasi.

Scroll to Top