Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Yang dimaksud dengan hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak, sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.

Pentingnya lingkungan yang sehat itu telah dibuktikan W.H.O. dengan penyelidikan-penyelidikan di seluruh dunia. Dari hasil penyelidikan tersebut didapatkan hasil bahwa angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit (morbidity) yang tinggi serta seringnya terjadi epidemi, terdapat di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasi lingkungannya buruk.

Contoh hygiene dan sanitasi lingkungannya buruk, yaitu di tempat-tempat dimana terdapat banyak lalat, nyamuk, pembuangan kotoran dan sampah yang tak teratur, air rumah tangga yang buruk, perumahan yang terlalu sesak dan keadaan sosio-ekonomi yang jelek.

Ternyata pula bahwa di tempat-tempat dimana hygiene dan sanitasi lingkungan diperbaiki, mortality dan morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya.

Menurut penyelidikan W.H.O. bahwa di negara-negara yang sedang berkembang, terdapat banyak penyakit kronis endemis, sering terjadi epidemi. masa hidup yang pendek, angka kematian bayi dan anak-anak yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh:

  1. Pengotoran persediaan air untuk rumah tangga
  2. Infeksi karena kontak langsung maupun kontak tak langsung
  3. Infeksi yang disebabkan oleh serangga, tikus dan vektor penyakit lainnya
  4. Pengotoran air susu dan makanan lainnya
  5. Perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit
  6. Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia

Mengingat hal-hal tersebut diatas, maka usaha dalam hygiene dan sanitasi lingkungan di Indonesia, terutama meliputi:

  1. Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas maupun kuantitas
  2. Mengatur pembuangan kotoran, sampah dan air limbah
  3. Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar rumah-rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
  4. Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, kutu-kutu serta binatang reservoir lainnya

Disamping itu juga dilakukan pengawasan terhadap:

  • Bahaya pengotoran udara (air pollution)
  • Bahaya radiasi
Scroll to Top