Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan. Bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.
Klasifikasi Nyeri
Secara umum nyeri dibedakan menjadi 2 yakni: nyeri akut dan nyeri kronis.
- Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6
bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot. - Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam nyeri kronis ini adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis.
Bila ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dibagi menjadi nyeri tertusuk dan nyeri terbakar.
Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis
Pada tabel berikut kita akan melihat perbedaan antara Nyeri Akut dan Nyeri Kronis (Sumber: Barbara C Long, 1989)
Karakteristik | Nyeri Akut | Nyeri Kronis |
---|---|---|
Pengalaman | Satu kejadian | Satu situasi, status eksistensi |
Sumber | Sebab eksternal/penyakit dari dalam | Tidak diketahui atau pengobatan yang terlalu lama |
Serangan | Mendadak | Bisa mendadak, berkembang dan terselubung |
Waktu | Sampai 6 bulan | Lebih dari 6 bulan sampai bertahun-tahun |
Pernyataan Nyeri | Daerah nyeri tidak diketahui dengan pasti | Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya, sehingga sulit dievaluasi |
Gejala-gejala Klinis | Pola respons yang khas dengan gejala yang lebih jelas | Pola respons yang bervariasi dengan sedikit gejala (adaptasi) |
Pola | Terbatas | Berlangsung terus, dapat bervariaso |
Perjalanan | Biasanya berkurang setelah beberapa saat | Penderitaan meningkat setelah beberapa saat |