Keradangan dari pankreas atau pankreatitis merupakan penyakit yang saat ini masih sulit pengobatannya. Adanya bahan-bahan racun yang dikeluarkan jika organ ini mengalami keradangan menyebabkan gangguan-gangguan pada organ yang lain seperti otak, paru-paru, jantung, hati dan ginjal.
Angka kematian pada penyakit ini masih cukup tinggi. Pada keradangan akut yang disertai nekrosis yang hemoragis, angka kematian mendekati 100%. Patogenesa dan beberapa penyebab dari pankreatitis sampai sekarang belum dapat diketahui secara keseluruhannya.
Diagnosa yang tepat sangat diperlukan untuk pengobatan yang baik dari pankreatitis. Diagnosa harus melibatkan pemeriksaan-pemeriksaan klinik, radiologis, ultrasonikviserografi dan laboratorium. Perubahan-perubahan yang terjadi pada komposisi cairan tubuh yang disebabkan adanya bahan-bahan racun yang dikeluarkan oleh pankreas yang meradang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium.
Walaupun diagnosa dari pankreatitis tidak dapat didasarkan atas pemeriksaan laboratorium saja, tetapi pemilihan macam pemeriksaan laboratorium dan cara interpretasi yang tepat akan sangat membantu.
Fisiologi dari Pankreas
Pankreas merupakan bagian dari organ pencernaan. Hati dan pankreas adalah dua organ utama dari sistem pencernaan. Dua organ ini dihubungkan dengan duodenum melalui saluran sekretori, masing-masing duktus koledokhus dari hati dan duktus pankreatikus dari pankreas. Kedua saluran ini bermuara di duodenum pada tempat yang sama yaitu papila vateri.
Parenkhim dari pankreas, terdiri dari dua macam kelenjar:
Kelenjar Eksokrin pankreas
Bagian ini mengambil tempat ± 95% dari seluruh parenkhim pankreas. Pada sel-sel acinus dalam kelenjar inilah dibentuk enzim-enzim pencernaan.
Kelenjar Endokrin pankreas
Bagian ini merupakan “pulau-pulau” yang tersebar di seluruh parenkhim pankreas. Pulau-pulau ini disebut pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans merupakan kelenjar endokrin yang memproduksi hormon insulin, glukagon, dan somatostatin yang langsung men-sekresikannya ke dalam pembuluh darah.
Kelenjar eksokrin pankreas mensintesa dan mensekresikan protein (enzim) yang relatif lebih besar dibandingkan dengan jaringan-jaringan yang lain. Dalam sekret yang jumlahnya ± 2.500 ml per hari terdapat 6 sampai 12 gram enzim-enzim pencernaan.
Selain protein, pankreas juga mensekresi air dan elektrolit (terutama bikarbonas).
Ada 2 kelompok enzim yang dikeluarkan oleh pankreas:
- Enzim yang diproduksi sudah dalam keadaan aktif, yaitu alfa amilase, lipase, kolesterol estrase dan nuklease
- Enzim yang diproduksi dalam keadaan inaktif, disebut zimogen, terdiri dari: tripsinogen, khimotripsinogen, proelastase, prokarboksipeptidase A dan prokarboksipeptidase B, profosfolipase A
Produksi Air dan Elektrolit
Kelenjar eksokrin pankreas memproduksi 1.500 ml sampai 3000 ml cairan per hari. Cairan ini isosmotik dengan plasma dan mengandung: Na+ 140 mEq/L, K+ 6 mEq/L, Ca++ 1,7 mEq/L, Mg++ 0,7 mEq/L dan HCO3– antara 27 mEq/L pada waktu istirahat sampai mencapai 140 mEq/L pada keadaan sekresi maksimal. Proporsi bikarbonat selalu berlawanan dengan klorida (kalau bikarbonat tinggi klorida rendah dan kalau bikarbonat rendah klorida tinggi)
Regulasi dari sekresi kelenjar eksokrin pankreas
Sistem saraf otonom
Sekresi dari cairan pankreas distimulir oleh impuls dari nervus vagus (parasimpatik). Sistem simpatik tidak berpengaruh pada sekresi ini.
Hormonal
Sekretin
Hormon yang diproduksi oleh sel-sel mukosa antrum dan duodenum. Sekresi sekretin dirangsang oleh cairan yang mengandung HCl dari lambung. Sekretin selain merangsang sekresi cairan pankreas, juga merangsang sekresi cairan empedu.
Pankreozimin (= Cholecystokinin, CCK)
Hormon ini juga dibentuk oleh sel-sel mukosa antrum dan duodenum. Sekresi pankreozimin dirangsang oleh adanya makanan. Pankreozimin mempercepat sekresi enzim-enzim pankreas dan juga menyebabkan kontraksi dari kandung empedu.