Apa itu Hepatitis?
Hepatitis dapat didefinisikan sebagai suatu proses nekroinflamatorik yang mengenai sel-sel hati. Proses nekroinflamatorik itu sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal misalnya virus, bahan kimia, obat-obatan, alkohol dan dapat pula disebabkan oleh karena ischemi, misalnya karena shock, atau suatu proses autoimun.
Macam-macam virus Hepatitis
Sampai saat ini telah diketahui 7 macam virus penyebab hepatitis, yaitu Virus Hepatitis A (VHA), Virus Hepatitis B (VHB), Virus Hepatitis C (VHC), Virus Hepatitis D (VHD) atau virus Delta, Virus Hepatitis E (VHE), Virus Hepatitis G (VHG), dan yang paling akhir ditemukan adalah virus TT (VTT)
Pengertian Hepatitis Akut
Hepatitis akut adalah suatu proses nekroinflamatorik hati yang terjadi secara akut. Penyebab penyakit Hepatitis Akut ini adalah virus Hepatitis.
Diagnosis Klinik Hepatitis Akut
Hepatitis akut tanpa gejala:
Bentuk ini hanya ditandai dengan meningkatnya kadar enzim transaminase di dalam serum tanpa gejala maupun keluhan.
Hepatitis akut non ikterik:
Selain meningkatnya kadar transaminase serum, bentuk ini juga disertai gejala-gejala gastrointestinal dan “flu-like syndrome”, namun tidak disertai ikterus
Hepatitis akut ikterik atau Hepatitis akut yang khas (typical):
Bentuk ini diawali dengan periode prodromal yang bisa berlangsung antara 3-4 hari sampai 2-3 minggu, dengan gejala-gejala antara lain gejala gastrointestinal khususnya anorexia dan nausea. Selanjutnya bisa didapatkan demam ringan dan nyeri perut kanan atas. Gejala lain yang menonjol adalah malaise yang meningkat pada sore hari. Periode prodromal ini akan diikuti dengan warna air seni seperti air teh dan tinja yang berwarna pucat.
Selanjutnya keluhan berkurang dan timbul ikterus. Hepatomegali didapatkan pada 70% penderita sedang splenomegali pada 20% penderita. Setelah ikterus berlangsung 1-4 minggu, penderita masuk ke dalam periode penyembuhan. Warna tinja kembali normal dan nafsu makanpun menjadi normal. Rasa lemah badan akan hilang setelah beberapa minggu. Pada umumnya masa penyembuhan klinik dan biokimiawi berlangsung dalam waktu 6 bulan.
Hepatitis akut dengan ikterus berkepanjangan (prolonged jaundice):
Pada bentuk ini terjadi ikterus yang dalam yang bersifat cholestatik dan umumnya disertai gatal-gatal. Setelah beberapa minggu penderita merasa lebih baik dan tidak ditemui tanda fisik lain kecuali ikterus dan hepatomegali ringan. Ikterus dapat berlangsung 8 – 29 minggu, tetapi tetap dapat terjadi kesembuhan sempurna.
Hepatitis akut dengan relaps:
Bentuk ini ditandai dengan meningkatnya kembali kadar SGOT dan SGPT yang sebelumnya menurun tetapi belum kembali normal, kadang-kadang disertai pula dengan peningkatan kadar bilirubin. Relaps bisa terjadi beberapa kali dan penyembuhan umumnya sempurna.
Hepatitis akut fulminan:
Bentuk fulminan umumnya terjadi dalam waktu 10 hari pertama setelah awal gejala penyakit. Kadang-kadang bentuk ini bisa terjadi sangat cepat. Pada bentuk ini seringkali ikterus tidak menonjol dan adanya ensefalopatia hepatitik menyebabkan penderita sering dikira menderita psikosis akut atau meningoensefalitis. Umumnya setelah diawali dengan gejala-gejala hepatitis akut ikterus menjadi dalam, terjadi febris dan muntah-muntah yang profus dan timbul koma serta perdarahan.
Penatalaksanaan Hepatitis Akut
Penderita dengan hepatitis virus akut dianjurkan untuk tirah baring sampai gejala ikterus hilang. Bagi penderita yang masih muda dan sehat bisa diterapkan aturan yang lebih ringan, misalnya mereka bisa bangun bila badan terasa enak tanpa melihat derajat ikterus. Setiap habis makan dianjurkan untuk istirahat, demikian pula bila gejala penyakit muncul lagi.
Masa penyembuhan dimulai bila sudah tidak ada gejala, tidak ada rasa nyeri di daerah hepar dan bila kadar bilirubin serum < 1,5 mg/dL. Lama waktu penyembuhan diperkirakan dua kali dari periode tirah baring.
Menurut Dienstag et al (1994) kebanyakan penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, demikian pula tidak perlu mengalami tirah baring total yang berkepanjangan. Bila penderita di rawat di rumah sakit, penderita bisa dipulangkan bila gejala-gejala membaik, kadar transaminase dan kadar bilirubin serum sudah cenderung turun dan nilai waktu protrombin normal.
Follow up dilakukan tiap 3-4 minggu setelah pulang, kemudian dilakukan pemeriksaan ulang tiap bulan sekali untuk 3 bulan berikutnya. Berolahraga dibolehkan sampai batas badan lelah, sedangkan konsumesi alkohol harus dihindari.
Petanda Serologik infeksi Virus Hepatitis B pada Hepatitis B akut
Pada saat munculnya gejala (bila ada), dan pada saat meningkatnya kadar enzim transaminase (SGOT dan SGPT), tampak bahwa HBsAg, HBeAg, Anti-HBc dan DNA-VHB semuanya positif. Kemudian waktu titer HBsAg menurun dan menghilang diikuti oleh positifnya Anti-HBs melalui tenggang waktu yang disebut core window. Disebut demikian, karena pada tenggang waktu tersebut hanya pemeriksaan anti-core (Anti-HBc) yang bisa membuktikan bahwa individu yang bersangkutan pernah terinfeksi virus Hepatitis B. Core window tersebut bisa berlangsung beberapa hari sampai dengan beberapa bulan.
Petanda Serologik infeksi Virus Hepatitis B pada penderita Hepatitis B akut yang menjadi kronik
Setelah fase akut IgM anti-HBc berangsur-angsur menurun, petanda replikasi seperti DNA-VHB dan HBeAg tetap positif, sedangkan Anti-HBe serta Anti-HBs tetap negatif. Kadar SGPT yang tetap tinggi menunjukkan hepatitis yang tetap aktif. Transisi dari hepatitis yang aktif menjadi infeksi kronik asimptomatik dapat terjadi langsung dari fase akut, dan dapat pula terjadi beberapa tahun kemudian. Petanda replikasi umumnya menghilang setelah terjadi “flare up” dari gejala dan kelainan SGPT yang singkat.