Virus Hepatitis B

Proses penemuan Virus Hepatitis B diawali oleh Blumberg, dkk. pada tahun 1965. Mereka melakukan penelitian untuk mencari antibodi yang timbul terhadap lipoprotein. Mereka mendapatkan pada 2 orang penderita hemofilia yang sering mendapat transfusi darah suatu antibodi yang dapat bereaksi dengan suatu antigen yang didapatkan dari seorang aborigin dari Australia.

Pada waktu itu didapatkan bahwa antigen tersebut didapatkan pada 20% penderita hepatitis virus. Antigen ini dulu dinamakan Australian Antigen, dan kemudian dinamakan HBsAg. Pada tahun 1970, Dane, dkk. mendapatkan untuk pertama kalinya dibawah mikroskop elektron partikel HBsAg dan partikel VHB utuh yang kini dinamakan partikel Dane.

Ciri-ciri Virus Hepatitis B (VHB)

Virus Hepatitis utuh adalah suatu virus DNA yang berlapis ganda (double shelled), dengan diameter 42 nm. Bagian luar virus ini terdiri dari HBsAg, sedang bagian dalam adalah nukleokapsid yang terdiri dari HBcAg. Didalam nukleokapsid didapatkan kode genetik VHB, yang terdiri dari DNA untai ganda (double stranded) dengan panjang 3200 nukleotida.

Taksonomi Virus Hepatitis B (VHB)

Hepatitis B termasuk virus Hepadna, yaitu virus DNA yang secara spesifik menyerang hati. Virus yang termasuk kelompok virus Hepadna adalah:

  • Virus Hepatitis B manusia (VHB)
  • Woodchuck Hepatitis B Virus (W VHB)
  • Duck Hepatitis B virus
  • Ground Squirell Hepatitis B Virus (GS VHB)

Proses terjadinya infeksi virus Hepatitis B

Infeksi Virus Hepatitis B terjadi bila partikel utuh VHB berhasil masuk ke dalam hepatosit. Kemudian kode genetik VHB akan masuk kedalam inti sel hati, dan kode genetik itu akan “memerintahkan” sel hati untuk membuat protein-protein yang merupakan komponen virus Hepatitis B (VHB). Jadi sebenarnya, virus yang ada dalam tubuh penderita itu dibuat sendiri oleh hepatosit penderita yang bersangkutan dengan VHB yang pertama masuk sebagai cetak biru.

Siklus Replikasi Virus Hepatitis B

Untuk mudahnya, siklus replikasi Virus Hepatitis B dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut (Hoofnagle, 1995):

  • Attachment (penempelan) virus Hepatitis B pada hepatosit
  • Penetrasi virus Hepatitis ke dalam hepatosit
  • Transkripsi DNA virus menjadi pre-genom RNA dan mesenger RNA
  • Translasi pre-genom RNA dan mesenger RNA
  • Encapsidation pre-genom RNA ke dalam protein core
  • Reverse transcription pre-genom RNA menjadi DNA (-) “strand“, bersamaan dengan degradasi pre-genom RNA
  • Sintesa DNA (+) “strand
  • Envelopment” partikel core oleh LHBs, MHBs, dan SHBs
  • Sekresi partikel-partikel virus Hepatitis B

Attachment dan penetrasi Virus Hepatitis B pada hepatosit

Siklus hidup virus Hepatitis B dimulai dengan attachment atau menempelnya partikel Dane pada hepatosit. Penempelan tersebut dapat terjadi dengan perantaraan protein pre-S1, protein pre-S2 dan poly HSA serta dengan perantaraan SHBs. Penempelan virus Hepatitis B akan diikuti proses penetrasi virus Hepatitis B ke dalam hepatosit, transport di dalam sitoplasma dan pelepasan DNA ke dalam nukleus (“Genome release“)

Transkripsi DNA virus menjadi pre-genom RNA dan mesenger RNA

DNA virus Hepatitis B yang masuk ke dalam nukleus mula-mula berupa dua untai DNA yang tidak sama panjang (Partly double stranded). Kemudian akan terjadi proses “DNA repair” berupa memanjangnya rantai DNA yang pendek ( DNA(+) strand ) sehingga menjadi dua untai DNA yang sama panjang (Fully double stranded) atau “covalently closed circle” DNA (cccDNA)

Selanjutnya terjadi transkripsi cccDNA menjadi pre-genom RNA (RNA(+)) dan beberapa mesenger RNA yaitu mRNA LHBs, mRNA MHBs serta mRNA SHBs.

Translasi pre-genom RNA dan Mesenger RNA menjadi protein

Translasi pre-genom RNA akan menghasilkan protein core (HBcAg), HBeAg dan enzim polymerase. Sedangkan translasi mRNA LHBs, mRNA MHBs dan mRNA SHBs akan menghasilkan protein LHBs, MHBs, dan SHBs.

Encapsidation pre-genom RNA ke dalam protein core

Selanjutnya akan terjadi proses encapsidation yaitu “uptake” pre-genom RNA ke dalam protein core (HBcAg). Proses ini juga disebut proses “assembly” dan terjadi di dalam sitoplasma.

Reverse transcription pre-genom RNA menjadi DNA (-) strand

Proses maturasi genom dimulai dengan proses reversed transcription pre-genom RNA menjadi DNA (-) strand. Proses ini terjadi bersamaan dengan degradasi pre-genom RNA.

Sintesa DNA (+) “strand”

Proses maturasi genom berikutnya adalah sintesa DNA (+) strand

“Envelopment” Partikel Core oleh LHBs, MHBs dan SHBs

Selanjutnya terjadi proses envelopment partikel core yang telah mengalami proses maturasi genom, oleh LHBs, MHBs, dan SHBs. Proses envelopment ini terjadi di dalam endoplasmik retikulum. Di samping itu, di dalam endoplasmik retikulum ini terjadi juga sintesa partikel virus Hepatitis B lainnya, yaitu partikel tubuler dan partikel bentuk bulat yang masing-masing hanya terdiri dari LHBs, MHBs, dan SHBs (tidak mengandung partikel core dan genom virus Hepatitis B)

Sekresi partikel-partikel Virus Hepatitis B

Selanjutnya, melalui apartus Golgi, disekresi partikel-partikel virus Hepatitis B, yaitu partikel Dane, partikel bentuk tubuler dan partikel bentuk bulat. Disamping itu, hepatosit juga akan mensekresikan HBeAg langsung ke dalam sirkulasi darah, karena HBeAg bukan merupakan bagian partikel virus Hepatitis B.

Scroll to Top