Penyakit HIV dan AIDS yang dahulu sama sekali belum dikenal, saat ini sudah sangat memprihatinkan kelangsungan hidup manusia. Epidemi AIDS telah menyebar dengan sangat cepat dan melanda hampir seluruh negara di dunia.
Saat ini Indonesia mengalami epidemi yang berkembang paling cepat di Asia. Walaupun prevalensi HIV diantara orang dewasa secara umum masih rendah, namun sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi di kalangan tertentu, seperti Penasun (pengguna narkoba suntik) dan PSK (pekerja seks komersial).
Sampai 30 Juni 2011, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa jumlah kumulatif kasus AIDS di 33 provinsi di Indonesia adalah 26.483 orang dengan kematian berjumlah 5.056 orang.
Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 13:5. Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui heteroseksual 14.513 orang, homoseksual/biseksual 768 orang, IDU (Injected Drug Users) 9.587 orang, transfusi darah 53 orang, transmisi perinatal 742 orang, dan tak diketahui 820 orang.
Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun, yaitu 12.288 orang, disusul kelompok 30-39 tahun yaitu 8.342 orang dan kelompok umur 40-49 tahun yaitu 2.595 orang. Hal ini perlu mendapat perhatian yang serius mengingat sampai saat ini penyakit ini mempunyai dampak psikososial yang sangat tinggi dan berimplikasi terhadap masa depan anak bangsa.
Pengertian HIV dan AIDS
- HIV – Human Immuno Deficiency Virus adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tidak mampu melindungi dari serangan penyakit lain.
- AIDS – Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan dari beberapa gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV
Saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV dan AIDS. Yang sudah ditemukan adalah obat ARV (Anti Retro Viral) yaitu obat untuk mengendalikan jumlah virus HIV dan meningkatkan kualitas hidup ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS)
HIV Terdapat Di Dalam:
- Darah
- Cairan sperma (air mani)
- Cairan vagina
- ASI (Air Susu Ibu) dari ibu yang tertular HIV
HIV Tidak Dapat Hidup Dalam:
- Darah yang mengering lebih dari 1 jam
- Dalam air mendidih, atau panas kering, dengan suhu 56° C selama 10 – 20 menit
- Bahan kimia tertentu
- Namun, ada penelitian yang menyatakan HIV mampu hidup dalam darah yang tertinggal di tabung suntik selama 4 minggu
Cara Penularan HIV
HIV hanya bisa ditularkan oleh orang yang telah terinfeksi HIV melalui:
- Hubungan seks berganti-ganti pasangan. Penampilan seseorang tidak menjamin orang tersebut bebas dari HIV. Makin banyak pasangan seks, makin berisiko. Risiko semakin besar jika pasangannya terkena IMS (Infeksi Menular Seksual) karena luka dan jaringan tubuh yang terbuka akibat IMS merupakan pintu masuk HIV.
- Penggunaan jarum suntik narkoba, tindik dan tatto yang tidak steril/bergantian.
- Sisa darah yang tertinggal pada jarum sangat potensial menularkan HIV jika tidak diganti
- Ibu pengidap HIV ke bayinya. Bisa terjadi selama proses kehamilan, melahirkan dan menyusui.
- Transfusi darah tanpa pemeriksaan screening. Penularan HIV melalui transfusi darah akan terjadi bila:
- Darah yang didonorkan tidak dilakukan pemeriksaan skrining terlebih dahulu sebelum ditransfusikan
- Pendonor yang terinfeksi HIV pada periode jendela (window period) bisa jadi belum terdeteksi keberadaan virus HIV nya, maka darahnya berpotensi menularkan HIV.
HIV Tidak Menular melalui:
- Gigitan nyamuk atau serangga lain
- Bersalaman dan berpelukan
- Batuk ataupun bersin
- Memakai fasilitas umum seperti toilet dan kolam renang
- Berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama
- Semua kegiatan aman selama tidak ada sarana perpindahan cairan tubuh dan darah
Cara Pencegahan HIV:
- Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
- Bersikap setia dengan pasangan/tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Tidak menggunakan jarum suntik narkoba secara bergantian
Bagaimana Tanda Orang yang Tertular HIV?
- Tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV
- Penampilan fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV, jika perilakunya berisiko
- Semua orang bisa kena HIV dan AIDS tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain
- Sebelum HIV berubah menjadi AIDS (umumnya dalam waktu 5 – 10 tahun), orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV
- Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Siapa saja yang masuk dalam Kelompok Risiko Tinggi Terinfeksi HIV?
- PSK (Wanita Pekerja Seks / Pria Pekerja Seks)
- Pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bergantian
- Waria
- Gay/Pasangan homoseksual
- Orang yang suka berganti-ganti pasangan seksual
Bagaimana Proses HIV menjadi AIDS?
FASE PERTAMA (mulai tertular HIV atau Periode Jendela)
- HIV masuk dalam tubuh manusia
- Tidak ada tanda-tanda khusus, orang yang tertular HIV tetap tampak sehat dan merasa sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV
- Periode Jendela: masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh manusia sampai terbentuknya antibodi (penangkal penyakit) terhadap HIV dalam darah. Periode ini biasanya antara 8 – 12 minggu
- Bila dilakukan tes darah untuk HIV, hasilnya mungkin negatif karena antibodi terhadap HIV belum terdeteksi dalam darah
- Meskipun tanpa gejala, namun sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.
FASE KEDUA (HIV Positif tanpa gejala, umumnya selama 3 – 10 tahun, tergantung stamina tubuh)
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, orang yang tertular HIV tetap tampak sehat dan merasa sehat
- Bila dilakukan tes darah untuk HIV, antibodi sudah terdeteksi karena telah terbentuk antibodi terhadap HIV dalam darah atau disebut HIV positif
FASE KETIGA (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh menurun
- Mulai muncul gejala-gejala penyakit akibat infeksi HIV. Contoh: pembengkakan kelenjar getah bening pada seluruh tubuh, flu dan diare terus-menerus, dan lain-lain
FASE KEEMPAT (AIDS)
- Sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- Mulai muncul gejala-gejala infeksi oportunistik (infeksi yang muncul karena sistem kekebalan tubuh lemah). Contoh: infeksi paru (tuberkulosis), infeksi jamur pada mulut (sariawan yang parah), kanker kulit, dan lain-lain
Bagaimana Mengetahui Status HIV kita?
Untuk mengetahui seseorang tertular HIV atau tidak adalah melalui tes darah yang termasuk bagian dari VCT (Voluntary Conseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela).