Konseling dan Tes HIV Sukarela

Apa itu Konseling dan Tes HIV Sukarela?

Konseling HIV merupakan suatu dialog antara konselor dan klien untuk meningkatkan kemampuan klien dalam memahami HIV dan AIDS beserta risiko dan konsekuensi terhadap diri, pasangan dan keluarga serta orang disekitarnya.

Kegiatan konseling menyediakan dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIV dan AIDS, pencegahan penularan HIV, perubahan perilaku yang bertanggung jawab, pengobatan ART (Anti Retroviral) dan memastikan berbagai pemecahan masalah terkait dengan HIV dan AIDS.

Tes HIV merupakan tes terhadap antibodi akibat masuknya HIV ke dalam tubuh atau tes antigen yang mendeteksi adanya virus HIV itu sendiri. Dengan kata lain, tes HIV adalah tes darah yang dipakai untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV atau tidak.

Bagaimana Prosedur KTS/VCT ?

Tes HIV harus bersifat:

1. Sukarela

Sukarela artinya bahwa seseorang yang akan melakukan tes HIV haruslah berdasarkan atas kesadarannya sendiri, bukan atas paksaan atau tekanan orang lain. Ini juga berarti bahwa dirinya setuju untuk dites setelah mengetahui hal-hal apa saja yang tercakup dalam tes itu, apa keuntungan dan kerugian dari testing, serta apa saja implikasi dari hasil positif atau pun hasil negatif

2. Konfidensial

Konfidensial, artinya apapun hasil tes ini nantinya (baik positif maupun negatif), hasilnya hanya boleh diberitahukan langsung kepada orang yang bersangkutan. Tidak boleh diwakilkan kepada siapapun, baik orang tua, pasangan, atasan atau siapapun. Disamping itu, hasil tes HIV juga harus dijamin kerahasiaannya oleh pihak yang melakukan tes itu (dokter, rumah sakit atau laboratorium) dan tidak boleh disebarluaskan.

Untuk kepentingan klien selanjutnya, hasil tes bisa diberitahukan kepada orang atau petugas lain misalnya dokter yang akan memberikan ARV atau perawat, namun tetap harus dengan persetujuan klien.

Mengingat begitu pentingnya untuk memperhatikan Hak Asasi Manusia di dalam masalah tes HIV ini, maka untuk orang yang akan melakukan tes harus disediakan jasa konseling HIV.

TAHAPAN VCT/KTS

1. Konseling Pra-Tes HIV

Konseling pra-tes HIV akan memberikan penjelasan mengenai:

  • Proses VCT/KTS
  • Informasi tentang HIV dan AIDS dan keuntungan melakukan tes HIV

2. Tes HIV

Tes HIV untuk mengetahui status HIVnya dan dilakukan melalui proses pengambilan darah

3. Konseling Pasca-Tes HIV

Hasil tes HIV hanya diberikan kepada klien melalui konseling tatap muka pada saat konseling pasca tes HIV

Siapa Yang Perlu Ikut VCT/KTS ?

Setiap orang yang pernah melakukan perilaku berisiko tertular HIV:

  • Pernah melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan
  • Pernah menggunakan jarum suntik narkoba, tatto, tindik bergantian
  • Pernah menerima transfusi darah tanpa pemeriksaan (screening test)
  • Pernah terkena penyakit kelamin lebih dari dua kali

Apa Tujuan KTS/VCT ?

  • Membantu mengenali perilaku atau kegiatan yang dapat menjadi sarang penularan virus HIV dan AIDS
  • Menyediakan informasi tentang HIV dan AIDS, tes HIV, pencegahan dan pengobatannya
  • Memberikan dukungan moral untuk perubahan perilaku

Apa Manfaat KTS/VCT ?

  • Mengurangi perilaku berisiko tertular HIV
  • Membantu seseorang menerima status HIVnya
  • Mengarahkan Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) kepada pelayanan yang dibutuhkan
  • Merencanakan perawatan untuk masa depan
  • Meningkatkan kualitas kesehatan pribadi dan perubahan perilaku
  • Mencegah infeksi HIV dari ibu ke bayi
  • Memfasilitasi akses pelayanan medis (infeksi oportunistik, Infeksi Menular Seksual/IMS, Anti Retro Viral/ARV dan Tuberkulosis/TB)
  • Memfasilitasi kegiatan sebaya dan dukungan

Dukungan untuk ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS)

  • Banyak yang dapat kita lakukan untuk membantu orang yang hidup dengan HIV dan AIDS. Mereka dapat merupakan pasangan atau pacar, suami atau istri, dan teman
  • Berada didekatnya, dan berilah dukungan untuk menenangkannya
  • Memahami perubahan emosinya, dan berpendapat yang positif
  • Memberi kekuatan bila kemungkinan dia menghadapi cap buruk (stigma) dan perlakuan yang berbeda (diskriminasi)
  • Cari informasi tentang layanan dan perawatan
  • Sentuhan atau pelukan yang hangat akan membuatnya tahu, kita masih peduli terhadapnya
  • Ingatkan untuk disiplin menjalankan perawatan yang dijalani

Apabila Anda tertular HIV, jangan putus asa. Banyak hal yang dapat Anda lakukan, seperti:

  • Mencari tahu sebanyak mungkin mengenai penyakit Anda sehingga Anda akan mampu untuk mengatasinya dengan lebih baik jika Anda mengerti penyakit Anda
  • Datang secara teratur ke klinik sehingga Anda dapat selalu memantau kondisi kesehatan Anda
  • Berbicaralah dengan orang-orang yang juga HIV Positif, mereka memiliki rasa khawatir yang sama dengan Anda dan kemungkinan besar mereka akan memahaminya dengan lebih baik dibanding siapa pun
  • Jangan mengasingkan diri Anda
  • Segera bertemu dengan konselor atau dokter jika Anda merasa depresi/tertekan lebih dari satu minggu, jika Anda tidak merasa menikmati hal-hal yang dulu Anda sukai, jika Anda mengalami susah tidur dan mimpi buruk, atau jika Anda tidak merasa lapar lagi

Ingat, kita tidak perlu takut tertular HIV melalui sentuhan, keringat maupun berbagi makanan

Scroll to Top