Primary Health Care (PHC)

Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum, baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan nasib sendiri.

Tujuan Primary Health Care (PHC)

Apa yang menjadi tujuan umum PHC? Tujuan umum PHC adalah mendapatkan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan, sedangkan yang menjadi tujuan khusus adalah berikut ini.

  1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani.
  2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani.
  3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani.
  4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain
    dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

C. Fungsi Primary Health Care (PHC)

PHC hendaknya harus memenuhi fungsinya sebagai berikut:

  1. Pemeliharaan kesehatan.
  2. Pencegahan penyakit.
  3. Diagnosa dan pengobatan.
  4. Pelayanan tindak lanjut.
  5. Pemberian sertifikat.

Selanjutnya yang menjadi unsur utama PHC adalah:

  1. mencakup upaya-upaya dasar kesehatan;
  2. melibatkan peran serta masyarakat;
  3. melibatkan kerja sama lintas sektoral.

Prinsip Dasar Primary Health Care (PHC)

Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Alta ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut:

  1. Pemerataan upaya kesehatan
    Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini, yaitu perawatan primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat yang harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan, dan kelas sosial.
  2. Penekanan pada upaya preventif
    Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berperilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
  3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
    Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak, dan diterima budaya masyarakat (misalnya, penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
  4. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
    Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal, nasional, dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses individu dan keluarga untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka serta mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
    Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan. Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah daerah. Partisipasi lebih mudah dilakukan di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim.
  5. Kerja sama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
    Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh suatu intervensi hanya pada sektor kesehatan formal. Sektor lain sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya, keamanan makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya, menyangkut masalah kesehatan yang berlaku, metode pencegahan dan pengontrolan mereka), perumahan, pekerjaan umum (misalnya, menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar), pembangunan perdesaan, industri, dan organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah daerah, organisasi-organisasi sukarela, dan sebagainya).

E. Elemen Primary Health Care (PHC)

Elemen PHC adalah sebagai berikut.

  1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya.
  2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi.
  3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
  4. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB.
  5. Imunisasi terhadap penyakit- penyakit infeksi utama.
  6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat.
  7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
  8. Penyediaan obat-obat essential.

F. Ciri-ciri Pelaksanaan Primary Health Care (PHC)

Pelaksanaan PHC memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Pelayanan yang utama dan dekat dengan masyarakat.
  2. Pelayanan yang menyeluruh.
  3. Pelayanan yang terorganisasi.
  4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat.
  5. Pelayanan yang berkeseninambungan.
  6. Pelayanan yang progresif.
  7. Pelayanan yang berorientasi pada keluarga.
  8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja.
Scroll to Top