Kata Antibodi mungkin tidaklah begitu asing untuk kita dengar. Akan tetapi, apakah kita tahu dengan benar apa itu antibodi ? Pembahasan kita kali ini adalah untuk mengetahui apa itu antibodi. Semoga tulisan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi tenaga medis / medical personnel yang bekerja di layanan kesehatan. Simak pembahasannya berikut ini ya!
Pengertian Antibodi
Antibodi atau Imunoglobulin (Ig) dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B akibat kontak dengan antigen. Semua molekul imunoglobulin mempunyai 4 rantai polipeptida dasar yang terdiri dari 2 rantai berat (heavy chain) dan 2 rantai ringan (light chain) yang identik serta dihubungkan satu sama lain oleh ikatan disulfida.
Ada 2 jenis rantai ringan (kappa dan lambda) yang terdiri dari 230 asam amino serta 5 jenis rantai berat yang tergantung pada kelima jenis imunoglobulin, yaitu IgG, IgA, IgM, IgD dan IgE. Rantai berat terdiri dari 450 – 600 asam amino, sehingga berat dan panjang rantai berat tersebut adalah dua kali rantai ringan. Molekul imunoglobulin mempunyai rumus bangun yang heterogen, meskipun hanya terdiri dari 4 unit polipeptida dasar.
Imunoglobulin G (Ig G)
IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum, dengan berat molekul 160.000 dalton. Kadarnya dalam serum sekitar 13 mg/ml, merupakan 75% dari semua imunoglobulin. IgG ditemukan dalam berbagai cairan, antara lain cairan serebrospinal (CSF) dan juga urin. Imunoglobulin ini dapat menembus plasenta masuk ke fetus dan berperan pada imunitas bayi sampai umur 6-9 bulan.
IgG juga berperan pada imunitas seluler karena dapat merusak antigen seluler melalui interaksi dengan sistem komplemen atau melalui efek sitolitik sel NK, eosinofil, neutrofil, yang semuanya memiliki Fcγ-R.
Kadar Imunoglobulin G atau IgG meninggi pada infeksi kronis dan penyakit autoimun. IgG banyak ditemukan dalam darah, cairan SSP dan peritoneal.
Imunoglobulin A (Ig A)
IgA ditemukan dalam 2 bentuk, yaitu: serum IgA dan dalam berbagai sekresi (sIgA) yang merupakan bagian terbanyak. IgA ditemukan dengan jumlah sedikit dalam serum, tetapi kadarnya dalam cairan sekresi saluran napas, saluran cerna, saluran kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu ibu lebih tinggi dalam bentuk IgA sekretori (sIgA). Baik IgA dalam serum maupun dalam sekresi dapat menetralisasi toksin atau virus dan mencegah terjadinya kontak antara toksin atau virus dengan sel alat sasaran. Berat molekulnya adalah 165.000 dalton.
IgA dalam serum dapat mengaglutinasikan kuman, mengganggu motilitasnya sehingga memudahkan fagositosis (opsonisasi) oleh sel polimorfonuklier.
Imunoglobulin dalam cairan lambung terdiri dari 80% IgA, 13% IgM dan 7% IgG, yang semuanya berperan pada imunitas setempat. Defisiensi IgA sering disertai dengan dibentuknya antibodi terhadap antigen makanan dan inhalan pada alergi. Kadar IgA yang tinggi dalam serum ditemukan pada infeksi kronik saluran napas dan cerna, seperti tuberkulosis, sirosis alkoholik, penyakit coeliac, kolitis ulseratif dan penyakit Crone.
Imunoglobulin M (Ig M)
Nama M berasal dari macroglobulin, dengan berat molekul 900.000 dalton. Mempunyai rumus bangun pentamer dan merupakan imunoglobulin terbesar. IgM merupakan antibodi dalam respons imun primer terhadap kebanyakan antigen.
IgM juga merupakan imunoglobulin yang predominan diproduksi fetus. Kadarnya yang meningkat dalam umbilikus menunjukkan adanya infeksi sebelum lahir. IgM dibentuk paling dahulu pada respons imun primer dibanding dengan IgG, karena itu kadar IgM yang tinggi dalam darah umbilikus merupakan petunjuk adanya infeksi dini.
Imunoglobulin D (Ig D)
IgD ditemukan dengan kadar yang sangat rendah dalam sirkulasi. Mungkin hal tersebut disebabkan oleh karena IgD tidak dilepas sel plasma dan sangat rentan terhadap degradasi oleh proses proteolitik. IgD merupakan komponen permukaan utama dari sel B dan petanda dari diferensiasi sel B yang lebih matang. IgD merupakan 1% dari total imunoglobulin dan ditemukan banyak pada membran sel B bersama IgM dan dapat berfungsi sebagai reseptor pada aktivasi sel B.
Imunoglobulin E (Ig E)
IgE ditemukan dalam serum dengan kadar rendah yang meningkat pada penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi dan dermatitis atopi. Mempunyai berat molekul 200.000 dalton. IgE disebut pula antibodi reaginik dan merupakan imunoglobulin dengan jumlah paling sedikit dalam serum, tetapi efeknya sangat efisien.
Kadar IgE yang tinggi ditemukan selain pada alergi, juga pada infeksi cacing, skistosomiasis, penyakit hidatid, trikinosis, dan juga diduga berperan pada imunitas parasit.