Apa itu Komplemen

Komplemen merupakan salah satu sistem enzim serum yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi partikel antigen dan kerusakan (lisis) membran patogen. Dewasa ini, diketahui ada sekitar 20 jenis protein yang berperan dalam sistem komplemen.

Pengertian Komplemen

Komplemen merupakan molekul dari sistem imun non-spesifik larut (jalur alternatif) dalam keadaan tidak aktif yang dapat diaktifkan oleh berbagai bahan seperti toksin (LPS) bakteri. Komplemen dapat juga merupakan bagian dari sistem imun spesifik yang setiap waktu dapat diaktifkan kompleks imun. Hasil aktivasi melalui kedua jalur tersebut akan menghasilkan berbagai mediator yang mempunyai sifat biologik aktif dan beberapa diantaranya merupakan enzim untuk reaksi berikutnya. Lainnya berupa protein pengontrol dan beberapa lagi tidak mempunyai aktivitas enzim. Hal tersebut terjadi sebagai usaha tubuh (proteksi) untuk menghancurkan antigen asing. Aktivasi komplemen sering pula disertai kerusakan jaringan sehingga merugikan tubuh sendiri. Berbagai mediator dilepas oleh komplemen yang diaktifkan.

Mediator Yang Dilepas Komplemen

Berbagai mediator yang dilepas komplemen yang diaktifkan adalah sebagai berikut:

  • C1qrs : meningkatkan permeabilitas vaskular
  • C2 : mengaktifkan kinin
  • C3a dan C5a : kemotaksis yang mengerahkan leukosit dan juga berupa anafilatoksin yang dapat merangsang sel mast melepas histamin dan mediator-mediator lainnya
  • C3b : opsonin dan adherens imun
  • C4a : anafilatoksin lemah
  • C4b : opsonin
  • C5-6-7 : kemotaksis
  • C8-9: melepas sitolisin yang dapat menghancurkan sel (lisis)

Anafilatoksin

Anafilatoksin adalah bahan dengan berat molekul kecil yang dapat menimbulkan degranulasi sel mast dan atau basofil melepas histamin. Histamin meningkatkan permeabilitas vaskuler dan kontraksi otot polos dan menimbulkan gejala-gejala lain yang ditemukan pada reaksi alergi.

C3a dan C5a adalah anafilatoksin. C4a juga menunjukkan aktivitas anafilatoksin meskipun lemah, meningkatkan permeabilitas vaskuler dan memberikan jalan untuk migrasi sel-sel leukosit dan plasma yang mengandung banyak antibodi, opsonin dan komponen komplemen ke jaringan. Monosit yang masuk jaringan menjadi makrofag, dan fagositosisnya diaktifkan opsonin dan antibodi. Makrofag yang diaktifkan melepas berbagai mediator, sehingga akhirnya terjadilah reaksi inflamasi. Tujuan semuanya itu adalah untuk mengeliminasi antigen yang masuk tubuh di tempat tersebut.

Kemotaksin

Kemotaksin adalah bahan-bahan yang dapat menarik dan mengerahkan sel-sel fagosit. C3a, C5a dan C5-6-7 merupakan kemotaksin.

Adherens Imun

Adherens imun merupakan fenomen dari partikel antigen yang melekat pada berbagai permukaan (misalnya permukaan pembuluh darah), kemudian dilapisi antibodi dan mengaktifkan komplemen. Akibatnya antigen akan mudah difagositosis. C3b berfungsi dalam adherens imun tersebut.

Opsonin

Opsonisasi adalah proses melapisi partikel antigen oleh antibodi dan/atau oleh komponen komplemen sehingga lebih mudah dan cepat dapat dikenal dan dimakan fagosit. Pengenalan dan ikatan tersebut dimungkinkan oleh adanya reseptor pada fagosit untuk fraksi Fc dari IgG, C3b, dan CRP yang semuanya berfungsi sebagai opsonin.

Opsonin adalah molekul yang dapat diikat oleh partikel yang harus difagositosis di satu pihak dan di lain pihak diikat oleh reseptornya pada fagosit sehingga memudahkan fagositosis.

Reseptor Komplemen

Ada beberapa jenis reseptor komplemen (CR1 – CR4) untuk C3b dan diantaranya merupakan reseptor untuk kompleks imun pada sel fagosit mononuklier.

CR1 (CD35) ditemukan pada fagosit yang merupakan reseptor untuk kompleks imun dan eritrosit manusia yang memungkinkan untuk mengikat kompleks imun dan mengangkutnya ke fagosit di limpa dan hati. Pada sel lain fungsinya sebagai ko-faktor.

CR2 (CD21) merupakan bagian dari kompleks ko-reseptor sel B dan juga ditemukan pada sel dendritik folikuler yang berfungsi dalam fagositosis kompleks imun di senter germinal dan dalam perkembangan sel memori.

CR3 (CD11b/CD18) adalah integrin (molekul adhesi) pada fagosit mononuklier, neutrofil dan sel NK yang fungsinya untuk memudahkan fagositosis kompleks imun dan juga berperan dalam migrasi monosit ke jaringan.

CR4 (CD11c/CD18, P150,95) merupakan integrin yang mempunyai fungsi sama dengan CR3 meskipun terutama diekspresikan pada makrofag jaringan.

C1qR ditemukan pada makrofag, mengikat C1q dari jaringan kolagen dan berperan pada eliminasi antigen.

 

Scroll to Top