Macam-macam Epidemiologi

Epidemiologi berasal dari kata Yunani yaitu (epi=pada, demos=penduduk, logos=ilmu). Dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang terjadi pada masyarakat (rakyat)

Macam-macam Epidemiologi

Epidemiologi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Epidemiologi Deskriptif (Deskriptive Epidemiology)

Adalah mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa memandang perlu mencari jawaban terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan tersebut.

Pada epidemiologi deskriptif, informasi dikumpulkan untuk “menandai” atau merangkum kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi semua keadaan yang berada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah kejadian kesehatan.

Yang menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah frekuensi dan pola (menurut Ellis Christensen, 2012), frekuensi digunakan untuk menilai tingkat kejadian, sedangkan pola dapat digunakan untuk membantu epidemiologi analitik menunjukkan faktor risiko.

Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada pertanyaan who (siapa saja yang terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka terpengaruhi), dan where (di mana mereka terpengaruhi).

a. Pada who (orang), epidemiologi deskriptif meneliti faktor-faktor antara lain:

  • Variabel Demografi. Sebagai contoh: usia, jenis kelamin, ras, penghasilan, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama, dan lain-lain.
  • Variabel Keluarga. Sebagai contoh: jumlah anggota keluarga, usia melahirkan, pendidikan ibu, pengaturan jarak kehamilan, dan lain-lain.
  • Perilaku. Misalnya penyalahgunaan narkoba, shift kerja, makan dan pola olahraga.
  • Variabel lain, seperti: Golongan darah, paparan factor lingkungan tertentu, status
    kekebalan, status imunisasi, status gizi.

Contoh: penelitian epidemiologi deskriptif yang menganalisis faktor orang antara lain tekanan darah tinggi pada orang yang bekerja shift malam, obesitas pada remaja siswi SMA, Diabetes Mellitus pada lansia Desa A, dan lain-lain.

b. Hal penting lain yang dapat diamati pada epidemiologi deskriptif adalah Where (tempat).

Tempat disini dapat berupa:

  • Tempat tinggal
  • Tempat bekerja
  • Sekolah
  • Rumah Makan
  • Tempat Rekreasi

Contoh penelitian: Peningkatan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Daerah yang berdekatan dengan stasiun atau kuburan, karena di tempat tersebut pengendalian jentik nyamuk relatif kurang diperhatikan daripada rumah tinggal.

c. Hal ketiga yang penting dan sering dievaluasi dalam epidemiologi deskriptif adalah fator when (waktu).

Yang dimaksud dengan waktu disini bias merupakan waktu tahun, atau hal yang terjadi pada waktu tertentu setiap hari atau setiap jam.

Sebagai  contoh, penyakit demam berdarah lebih sering muncul di musim hujan, demikian halnya dengan penyakit leptospirosis atau bahkan flu, dan kecelakaan lebih sering terjadi di masa liburan. Pengukuran prevalensi pada periode waktu tertentu akan dapat membantu upaya pencegahan.

Berikut ini contoh-contoh lain penelitian epidemiologi deskriptif:

  • Penilaian aktifitas fisik dan pengeluaran energi pada lansia penderita penyakit kronis di Desa Sukamakmur.
  • Tren angka kejadian stroke di Kecamatan Kondang dari tahun 1990-2010
  • Perilaku merokok pada kelahiran preterm di Kecamatan Sanden
  • Perbedaan jenis kelamin pada gangguan lemak di Padang dan di Yogyakarta
  • Tren angka harapan hidup berdasarkan kelompok latar belakang pendidikan di Yogjakarta

2. Epidemiologi Analitik (Analytic Edemiology)

Adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan.

Dalam epidemiologi analitik diupayakan untuk mencari jawaban mengapa (why), kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan. Faktor penyebab diarahkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi, sedangkan akibat menunjuk kepada frekuensi, penyebaran, serta adanya suatu masalah kesehatan.

Oleh karena itu perlu dirumuskan hipotesa yang berkaitan dengan masalah yang timbul, lalu dilanjutkan dengan menguji hipotesa melalui suatu penelitian yang selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tentang sebab akibat dari timbulnya suatu penyakit.

Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data serta informasi-informasi yang diperoleh melalui studi epidemiologi deskriptif.

Ada dua studi tentang epidemiologi ini:

a. Studi Riwayat Kasus (Case History Studies).

Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok yang terkena penyebab penyakit (kelompok kasus) dengan kelompok orang tidak terkena penyakit (kelompok kontrol)

b. Studi Kohort (Kohort Studies)

Dalam studi ini sekelompok orang dipaparkan (exsposed) pada suatu penyebab penyakit (agent). Kemudian diambil sekelompok orang lagi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab penyakit. Kelompok kedua ini disebut kelompok kontrol. Setelah beberapa saat yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaan antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.

3. Epidemiologi Eksperimen

Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan percobaan)

Contoh: untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan kelompok kontrol.

Scroll to Top