Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi dilakukan untuk membantu individu atau kelompok untuk lebih peduli dan mampu berperilaku hidup sehat dalam kesehatan reproduksi. Disamping itu tujuan KIE agar terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi sehingga hal–hal yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan reproduksi dapat diatasi.
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dalam Kesehatan Reproduksi
Pengertian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) atau yang kita kenal sebagai Penyuluhan adalah kegiatan penyampaian informasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN, 2011).
Pengertian Komunikasi
- Depkes RI, 1984: Pengertian Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek.
- Komunikasi ialah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain.
- Komunikasi bisa diartikan sebagai pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang atau lebih.
Komunikasi Kesehatan
- Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa.
- Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa.
Pengertian Informasi
- Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993).
- Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan.
Pengertian Edukasi
- Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990).
- Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Tujuan Pelaksanaan Komunikasi Informasi Kesehatan dalam Kesehatan Reproduksi
Tujuan dilaksanakannya program KIE, yaitu untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) adalah:
- Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah
- Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu sebagaimana adanya
- Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
- Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari
- Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaaan dan resiko yang dimiliki ibu
Pada dasarnya kegiatan advokasi dan KIE – Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam Kesehatan Reproduksi adalah untuk melakukan perubahan, maka akan selalu ada resistensi, oposisi, dan konflik. Tidak ada faktor tunggal yang menjamin keberhasilan KIE.
Beberapa prinsip di bawah ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan KIE yang sukses:
1. Realistis
Advokasi dan KIE yang berhasil bersandar pada isu dan agenda yang spesifik, jelas, dan terukur. Biasanya berdasarkan identifikasi permasalahan atau hasil dari analisis pendataan keluarga.
2. Sistematis
Advokasi dan KIE adalah seni tetapi bukan lukisan abstrak sehingga diperlukan perencanaan yang akurat. KIE/Penyuluhan memerlukan perencanaan yang matang mulai dari persiapan sampai tahapan pelaksanaan dan evaluasi.
3. Taktis
Advokasi dan KIE tidak mungkin dilakukan secara sendiri sehingga harus membangun kemitraan. PKB hendaknya selalu membangun hubungan baik dengan mitra kerja, antara lain Kepala Desa/Lurah, Kepala Puskesmas, dokter, bidan, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK, LSM lainnya, kader dan masyarakat.
4. Strategis
KIE/Penyuluhan tidak selalu menjadi kegiatan yang berdiri sendiri namun bisa dilakukan secara integratif dengan kegiatan lainnya di lini lapangan (bersifat luwes sesuai karakteristik wilayahnya).
5. Berani
KIE/Penyuluhan yang bertujuan mengubah sikap mental, kepercayaan nilai-nilai perilaku individu serta kelompok masyarakat haruslah bersifat berani memberikan informasi yang jujur apa adanya. Contohnya efek samping alat dan obat kontrasepsi.