Antibodi merupakan komponen imunitas didapat yang melindungi tubuh terhadap infeksi mikroorganisme dan produknya yang toksik. Oleh karena itu, interaksi antara antigen dan antibodi sangat penting dan banyak digunakan in-vitro untuk tujuan diagnostik. Penggunaan reaksi in vitro antara antigen-antibodi disebut serologi.
Interaksi antara antigen dan antibodi dapat menimbulkan berbagai akibat, antara lain:
- Presipitasi: bila antigen merupakan bahan larut dalam cairan garam fisiologik
- Aglutinasi: bila antigen merupakan bahan tidak larut atau partikel-partikel kecil
- Neutralisasi toksin
- Aktivasi komplemen
Kebanyakan reaksi tersebut disebabkan oleh interaksi antara antigen multivalen dan antibodi yang sedikitnya memiliki 2 tempat ikatan per molekul.
Pada umumnya aglutinasi tidak terjadi bila kadar antibodi atau antigen sangat tinggi. Tabung reaksi dengan kadar antibodi atau antigen tinggi yang tidak menunjukkan aglutinasi merupakan suatu efek prozon. Disini kadar antibodi atau antigen berlebihan sehingga perbandingan antigen-antibodi tidak seimbang. Presipitasi terjadi bila antibodi dicampur dengan antigennya yang larut dalam perbandingan yang seimbang. Presipitasi terjadi tidak hanya dalam lingkungan larutan, tetapi juga dalam medium setengah padat seperti gel agar (radial immunodiffusion)