Setelah pertama kali ditemukan oleh dr. Li Wenliang, penyebaran infeksi virus corona – CoVid 19 semakin luas. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO telah mengumumkan infeksi virus CoVid-19 sebagai status Pandemi Global yang menginfeksi orang-orang dengan banyak dan menyebar secara meluas di banyak negara.
Peringatan SOS ini disampaikan oleh WHO agar seluruh negara menjaga dan mencegah penyebaran virus CoVid-19 sebagai prioritas tertinggi mereka.
CoVid 19 di Negara China
Di kota Wuhan, provinsi Hubei, China, virus CoVid 19 pertama kali menyebar secara luas ke masyarakat sekitar. Sayangnya, masyarakat tidak mengetahui infeksi penyakit yang mereka alami. Aktivitas masyarakat di kota Wuhan pun berjalan seperti biasanya. Tanpa mereka sadari, orang-orang yang telah terinfeksi oleh CoVid 19 mulai menularkan penyakit ini ke orang-orang sehat dan lingkungan sekitarnya.
Virus CoVid 19 telah masuk ke dalam tubuh mereka. Dan orang-orang yang terinfeksi CoVid 19 di Negara China mulai memperlihatkan gejala penyakit yang mereka rasakan karena penyakit ini. Mereka pun memeriksakan diri ke klinik, rumah sakit ataupun pusat kesehatan yang tersedia di kota mereka. Dan adapun orang-orang yang hanya menganggap panas, demam, dan batuk yang mereka alami hanya penyakit biasa dan akan sembuh dengan sendirinya.
Sayangnya, setelah diketahui bahwa penyakit yang mereka derita adalah jenis penyakit baru dan belum ditemukan obat untuk penyakit yang mereka derita, kematian akibat infeksi virus ini melambung tinggi. Pemerintah China melakukan pencegahan, perawatan dan pengobatan untuk infeksi CoVid 19 sebagai prioritas kesehatan tertinggi di negara China.
Pandemi Global CoVid 19
Penyebaran infeksi CoVid-19 semakin luas sehingga menjadikan status infeksi sebagai Pandemi Global yang menginfeksi tidak hanya di satu negara tetapi di beberapa negara lainnya.
Di kutip dari situs web Worldometer – https://worldometers.info/coronavirus 13 Maret 2020, infeksi CoVid-19 telah menulari 134.684 jiwa orang, 4.973 jiwa orang yang telah meninggal dunia, dan yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 69.145 jiwa orang. Coronavirus CoVid-19 telah mempengaruhi 127 Negara dan teritori di seluruh dunia dan 1 alat angkut internasional (kapal pesiar Diamond Princess berlabuh di Yokohama, Jepang).
Berikut ini adalah peringkat 10 tertinggi Negara yang terinfeksi CoVid 19:
Negara | Total Kasus | Kasus Baru | Total Kematian | Kematian Baru |
---|---|---|---|---|
China | 80.797 jiwa | +4 jiwa | 3.170 jiwa | +1 jiwa |
Italia | 15,113 jiwa | +2,651 jiwa | 1.016 jiwa | + 189 jiwa |
Iran | 10,075 jiwa | +1,075 jiwa | 429 jiwa | +75 jiwa |
Korea Selatan | 7,979 jiwa | +224 jiwa | 67 jiwa | +7 jiwa |
Spanyol | 3.146 jiwa | +869 jiwa | 86 jiwa | +31 jiwa |
Perancis | 2.876 jiwa | +595 jiwa | 61 jiwa | +13 jiwa |
Jerman | 2.745 jiwa | +779 jiwa | 6 jiwa | +3 jiwa |
Amerika Serikat | 1.730 jiwa | +429 jiwa | 41 jiwa | +3 jiwa |
Swiss | 868 jiwa | + 216 jiwa | 7 jiwa | +3 jiwa |
Norway | 800 jiwa | + 171 jiwa | 1 jiwa | +1 jiwa |
(Sumber Referensi: situs Worldometer – https://worldometers.info/coronavirus diakses 13 Maret 2020 – 02.02 GMT)
Tinggi Kasus CoVid-19 di Negara Italia
Italia adalah salah satu negara yang berada di benua Eropa. Italia berbatasan dengan Perancis, Swiss, Austria, Slovenia, San Marino dan Vatikan. Negara Italia mencakup area seluas 301.338 km² dan dipengaruhi oleh iklim sedang dan iklim mediterania. Dengan jumlah penduduk mencapai 61 juta jiwa, Italia merupakan negara anggota UE (United Erope) keempat yang paling banyak penduduknya.
Italia merupakan satu dari beberapa negara yang dikarantina karena kasus CoVid-19 yang begitu luar biasa. Sejak pertama kasus CoVid-19 diberitakan oleh media di Italia, warga masyarakat Italia menganggap bahwa infeksi virus corona Covid-19 tidak akan menyentuhnya. Masyarakat di negara Italia, banyak yang berpikir bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, virus corona hanyalah flu dengan tingkatan yang lebih parah. Selain itu, banyak pula yang berpikir tidak mungkin kami terjangkit karena usia kami masih muda.
Setelah banyak diantara warga masyarakat yang mulai khawatir akan infeksi virus corona ini, orang-orang di negara Italia mulai mengenakan masker dan selalu mencuci tangan mereka. Tetapi tidak sedikit pula, yang mengatakan perilaku mereka sangat berlebihan. Dan aktivitas masyarakat di Italia tetaplah berjalan normal seperti biasanya.
Angka kasus virus corona CoVid-19 terus meningkat dengan signifikan. Hingga akhirnya pemerintah mulai mengkarantina satu demi satu kota di Italia karena tingginya infeksi kasus virus corona CoVid 19. Di saat itu, orang-orang mulai merasa khawatir tetapi mereka percayakan semua pada tenaga medis untuk menyembuhkan mereka. Masyarakat di Italia tetap menjalani aktivitas seperti biasanya, pergi bekerja, berbelanja, jalan-jalan, dan bertemu dengan orang lain. Mereka berpikir bahwa virus corona hanyalah mereka orang yang lanjut usia saja.
Tanpa sadari, jumlah pasien meningkat bertambah sangat banyak, bahkan angka kematian juga bertambah karena penyakit ini. Kini, beberapa wilayah di negara Italia di isolasi dan ditetapkan sebagai zona merah infeksi penyakit ini. Warga masyarakat di negara Italia tidak menyadari situasi darurat yang dihadapi oleh seluruh dunia akibat virus corona ini.
Jumlah pasien terus bertambah karena infeksi CoVid 19, tetapi fasilitas kesehatan tidak memadai untuk menampung dan menyelamatkan orang-orang yang sakit di sana. Para dokter dan tenaga medis bekerja sangat maksimal untuk menyelamatkan pasien-pasien, tidak hanya pasien sakit karena virus corona, tetapi juga yang menderita penyakit lainnya. Terlalu banyak pasien yang harus mereka tangani di negara Italia.
Orang-orang di negara Italia mengatakan, “Ini cuma mimpi”. Tetapi inilah kenyataan terjadi. Satu demi satu pasien mulai meninggal dunia. Tidak hanya pasien yang terjangkiti CoVid 19, tetapi juga pasien umum yang menderita penyakit lainnya. Situasi kesehatan di negara Italia semakin bertambah buruk. Hingga akhirnya, pemerintah negara Italia melakukan Lock-Down. Akses keluar dan masuk ke negara Italia ditutup.
Mereka juga harus tetap berada di rumah untuk mengurangi meluasnya penyebaran virus corona. Mereka mulai meliburkan sekolah, kampus, kantor dan melarang semua aktivitas diluar rumah. Pandemi Global karena infeksi corona CoVid-19 sangatlah buruk. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menjadikan penyebaran virus corona, CoVid 19 sebagai Pandemi Global dan semua negara harus menjadikan status CoVid-19 sebagai prioritas kesehatan utama.