A. PENGERTIAN DAN TUJUAN
Program penanggulangan penyalahgunaan narkoba berbasis masyarakat adalah upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat pada berbagai kelompok sasaran yang berbeda, dengan melibatkan seluruh unsur dan potensi masyarakat, didukung lembaga pelayanan kesehatan, sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain, serta lembaga penegakan hukum, untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba
Tujuan:
- Terciptanya budaya anti-narkoba, anti-kekerasan dan disiplin di lingkungan keluarga, sekolah atau lembaga pendidikan dan masyarakat
- Dikembangkannya berbagai model pencegahan pada kelompok-kelompok keluarga, remaja, siswa, sekolah, lingkungan masyarakat, dan lain-lain. Serta mekanisme rujukan penderita/korban oleh masyarakat.
- Dikembangkannya mekanisme pencegahan, pengawasan dan pengendalian oleh masyarakat sendiri, dalam masalah pemasokan, peredaran dan perdagangan suplai gelap narkoba
- Diberdayakan masyarakat, agar secara mandiri dapat menanggulangi penyalahgunaan narkoba di lingkungan masing-masing dengan posko anti-narkoba sebagai pos terdepan masyarakat di dukung lembaga pelayanan kesehatan, sosial, agama, pendidikan serta penegak hukum, instansi pemerintah lain, serta LSM / Swasta
B. SISWA, MAHASISWA, ANAK DAN REMAJA
Pemberian informasi tentang bahaya narkoba:
- Remaja ( di dalam sekolah ataupun di luar sekolah) sering kali menjadi sasaran utama dalam berbagai kegiatan penyuluhan pencegahan.
- Cara ini paling banyak digunakan dalam penyuluhan, berupa informasi tentang bahaya atau akibat penyalahgunaan narkoba dalam jangka panjang, seperti: ketergantungan, gejala putus zat, overdosis, kematian, dan sebagainya.
- Pada kenyataannya, remaja lebih banyak mengetahui akibat atau bahayanya daripada penyuluh itu sendiri. Tetapi, remaja yang belum pernah menggunakan menganggap mereka tidak mungkin terlibat dalam penyalahgunaan, atau jauh dari gambaran mereka. Mereka tidak pernah berpikir pengaruh jangka panjang kemungkinan penggunaan narkoba.
- Ketika kepada siswa, mahasiswa atau anak dan remaja ditawarkan narkoba oleh teman atau orang lain yang “tampak baik-baik” dan tidak menderita ketergantungan, mereka menjadi tidak waspada. Padahal situasi penawaran untuk menggunakan narkoba selalu terjadi kapan saja. Oleh karena itu, mereka menjadi tidak siap menolak tawaran menggunakan narkoba.
Prinsip Program
Berikut ini adalah Prinsip Program Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba pada Siswa, Mahasiswa, Anak dan Remaja, yaitu:
- Anak atau Remaja bukan saja objek, melainkan subjek dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, mereka perlu dilibatkan secara aktif dalam program penanggulangan ini di sekolah atau di lingkungan mereka berada.
- Remaja harus menyadari adanya risiko dan tanggung jawab atas setiap perbuatan atau perkataannya, sehingga tidak mempersalahkan orang lain ataupun lingkungan, tetapi lebih baik mengoreksi dan memperbaiki diri
- Remaja perlu dilatih untuk menolak, agar mempunyai ketahanan dan kemampuan menolak tawaran penggunaan narkoba, dan tidak semata-mata mengenal bahaya-bahayanya
Penyalahgunaan narkoba sangat erat kaitannya dengan masalah perilaku lain. Oleh karena itu, harus diperhatikan aspek perkembangan kepribadian, pengaruh kelompok sebaya, perbaikan kondisi psikologik-sosial dalam keluarga, dan sebagainya.
Tujuan Program
Memahami diri dan mampu mengelola perilaku, emosi dan waktu, secara efektif:
- Memahami diri sendiri (kelebihan/potensi dan kekurangan/kelemahannya, bersikap positif terhadap keberadaan dirinya dan orang lain.
- Mengembangkan citra diri yang positif, daya nalar dan melatih kemampuan mengelola pikiran, emosional dan perilaku secara efektif
- Melatih kemampuan mengatasi masalah/stres
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif terhadap remaja lain dan orang dewasa
- Menyadari bahwa setiap manusia harus mampu menghasilkan karya yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungannya.
- Meningkatkan kemampuan mengelola waktu secara efektif, yang bermanfaat dan produktif.
Memahami fakta penyalahgunaan narkoba, alasan mengapa narkoba berbahaya dan menolak tawaran penggunaannya:
- Menyadari bahwa sikap perilaku iseng-iseng, coba-coba dan penasaran adalah tidak baik dan tidak bertanggung jawab
- Mengetahui pengaruh/akibat penyalahgunaan narkoba, alasan mengapa narkoba itu berbahaya dan melanggar hukum
- Mengenali gejala-gejala penyalahgunaan narkoba
- Memiliki nilai yang jernih tentang norma baik, norma buruk atau benar dan salah (benar untuk menolak, dan salah untuk mencoba) dalam masalah penyalahgunaan narkoba dan perilaku a-sosial lain
- Mengetahui nama-nama lembaga pelayanan, atau orang-orang yang bergerak dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba yang dapat dihubungi
- Memahami adanya pengaruh dan tekanan sebaya untuk menyalahgunakan narkoba, mengerti dan terampil cara menolaknya
- Memahami peraturan/tata tertib sekolah dalam penyalahgunaan peredaran atau jual-beli narkoba di lingkungan sekolah atau dalam kegiatan yang diprakarsai sekolah.
- Membantu menolong siswa/remaja lain untuk menghindari dan mendorong mereka menolak tawaran penggunaan narkoba serta membujuk mereka yang menjadi penyalahguna untuk diberikan pertolongan.
Pesan anti-NARKOBA harus jelas, tidak ada tawar-menawar. Waspadai pesan terselubung pro-narkoba yang malah mempromosikan penggunaan, pemasokan, peredaran dan jual-beli. Mampu meningkatkan disiplin diri, tanggung jawab dan hubungan inter-personal dengan orang tua, anggota keluarga lain dan sesama sebaya sehingga terbentuk ketahanan diri pada setiap individu.
Referensi:
- Gerakan Pencegahan Narkoba dan Penularan HIV/AIDS tingkat Pelajar Se Sulawesi Selatan. Disusun oleh: Biro Bina NAPZA dan HIV/AIDS dan Sekretariat Provinsi Sulawesi Selatan, bekerjasama dengan Yayasan Kelompok Relawan Antisipasi AIDS (KRA-AIDS) Indonesia. 2012