Pengertian Ikterus

Apabila konsentrasi bilirubin dalam darah mengalami peningkatan yang abnormal, semua jaringan tubuh yang mencakup sklera dan kulit akan berubah warna menjadi kuning atau kuning kehijauan. Keadaan ini dinamakan dengan ikterus (jaundice).

Ikterus akan tampak sebagai gejala klinis yang nyata bila kadar bilirubin serum melampaui 2 hingga 2,5 mg/dl (SI: 34 – 43 μmol/L). Peningkatan kadar bilirubin serum dan gejala ikterus dapat terjadi akibat gangguan pada ambilan hepatik, konyugasi bilirubin atau ekskresi bilirubin ke dalam sistem bilier.

Terdapat beberapa tipe ikterus:

  • Hemolitik
  • Hepatoseluler
  • Obstruktif
  • Akibat hiperbilirubinemia herediter

Ikterus hepatoseluler dan obstruktif merupakan dua tipe ikterus yang sering menyertai penyakit hati.

Ikterus Hemolitik

Terjadi akibat peningkatan destruksi sel darah merah yang menyebabkan pengaliran bilirubin yang sangat cepat ke dalam darah sehingga hati yang sekalipun fungsinya masih normal tidak mampu lagi mengekskresikan bilirubin secepat proses pembentukannya.

Tipe ikterus ini dijumpai pada pasien-pasien reaksi transfusi hemolitik dan kelainan hemolitik lainnya. Bilirubin dalam darah pasien-pasien ini terutama jenis unkonyugasi atau “bebas”. Urobilinogen fekal dan urin meningkat, sebaliknya, bilirubin urin tidak terdapat.

Ikterus Hepatoseluler

Ikterus hepatoseluler disebabkan oleh ketidakmampuan sel hati yang rusak untuk membersihkan bilirubin yang jumlahnya masih normal dari dalam darah. Kerusakan sel hati dapat terjadi karena infeksi, seperti pada hepatitis virus (misalnya, hepatitis A, B, C, D atau E) atau virus lain yang menyerang hati (misalnya, virus yellow fever, virus Epstein-Barr), karena obat-obatan atau intoksikasi zat kimia (misalnya, karbon tetraklorida, kloroform, fosfor, arsen, obat-obatan tertentu) atau karena alkohol.

Ikterus Obstruktif

Ikterus obstruktif tipe ekstrahepatik dapat terjadi akibat penyumbatan saluran empedu oleh batu empedu, proses inflamasi, tumor atau oleh tekanan dari sebuah organ yang membesar. Obstruksi tersebut dapat pula melibatkan saluran empedu yang kecil di dalam hati (yaitu, obstruksi intrahepatik) yang terjadi akibat, misalnya: penekanan pada saluran tersebut oleh pembengkakan hati karena inflamasi; obstruksi saluran empedu yang kecil dapat pula disebabkan oleh eksudat akibat inflamasi di dalam saluran itu sendiri.

Scroll to Top