K3 atau Kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan spesimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen.
Potensi infeksi juga dapat terjadi dari petugas ke petugas lainnya, atau keluarganya dan ke masyarakat. Untuk mengurangi bahaya yang terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan pekerjaannya sesuai Standard Operational Procedure (SOP), serta mengontrol bahan/spesimen secara baik menurut praktik laboratorium yang benar.
Good Laboratory Practice – Tata Ruang dan Fasilitas Laboratorium
1. Ruangan Laboratorium
- Seluruh ruangan dalam laboratorium harus mudah dibersihkan.
- Pertemuan antara dua dinding dibuat melengkung.
- Permukaan meja kerja harus tidak tembus air. Juga tahan asam, alkali, larutan organik dan panas yang sedang. Tepi meja dibuat melengkung.
- Ada jarak antara meja kerja, lemari dan alat sehingga mudah dibersihkan.
- Ada dinding pemisah antara ruang pasien dan laboratorium.
- Tersedianya wastafel dengan air mengalir dalam setiap ruangan laboratorium dekat pintu keluar.
- Pintu laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan label KELUAR, alat penutup pintu otomatis dan diberi label BAHAYA INFEKSI (BIOHAZARD).
- Denah ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon, alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat) digantungkan di beberapa tempat yang mudah terlihat.
- Tempat sampah kertas, sarung tangan karet/plastik, dan tabung plastik harus dipisahkan dari tempat sampah gelas/kaca/botol.
- Tersedia ruang ganti pakaian, ruang makan/minum dan kamar kecil.
- Tanaman hias dan hewan peliharaan tidak diperbolehkan berada diruang kerja laboratorium.
2. Koridor, gang, lantai dan tangga
- Koridor, tangga dan gang harus bebas dari halangan.
- Penerangan di koridor dan gang cukup.
- Lantai laboratorium harus bersih, kering dan tidak licin.
- Tangga yang memiliki lebih dari 4 anak tangga dilengkapi dengan pegangan tangan.
- Permukaan anak tangga rata dan tidak licin.
3. Sistem Ventilasi
- Ventilasi laboratorium harus cukup.
- Jendela laboratorium dapat dibuka dan dilengkapi kawat anti nyamuk/lalat.
- Udara dalam ruangan laboratorium dibuat mengalir searah.